A Preservation and Celebration of Shared Heritage of Panji / Inao Literature and Culture

Seminar, Dance Art, and Exhibition

Denpasar, 28-29 Juni 2018

Surabaya, 2-3 Juli 2018

Yogyakarta, 6-7 Juli 2018

Jakarta, 10-11 Juli 2018


The Panji story from Java and the story of Raden Inu Kertapati and Dewi Sekartaji arose at the end of the 13th century as a local genius in Javanese literature. The storyline of Panji is about love and adventure of Inu Kertapati and Dewi Sekartaji, with various disguises, fights and wars. The story of Panji with being immediately popular, very popular with the community and spread throughout the archipelago. In the 19th century, Panji's story crossed to Malaysia and Southeast Asia and became one of the most popular literature in Myanmar, Thailand, Cambodia, Laos, Vietnam, and Malaysia. Panji's name adjusts, in Thailand becomes Inao and in Malaysia begins with Hikayat Cerita Panji inspires performing arts such as dance, stage, wayang (Wayang Beber, Wayang Kelir, Wayang Krucil), and various masks. Panji story is also made in the temples in the form of carved reliefs. The centuries-old influence of Panji is described by Historian Adrian Vickers as "A Literature and Culture [unique] in Southeast Asia". In 2017, UNESCO accepted the Panji Story texts as World Heritage and recorded them in UNESCO's Memory of The Word (MoW).

Contact Us;
Undung Wiyono
+62 8569 4595 020
www.festivalpanji.id






Melestarikan dan Merayakan Warisan Bersama dari Sastra dan Budaya Panji/ Inao

Seminar, Seni Tari dan Pameran

Denpasar, 28-29 Juni 2018

Surabaya, 2-3 Juli 2018

Yogyakarta, 6-7 Juli 2018

Jakarta, 10-11 Juli 2018


Cerita Panji dari Jawa dan mengkisahkan Raden Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji timbul pada akhir abad ke-13 dan merupakan sebuah local genius dibidang sastra Jawa. Alur cerita Panji adalah kisah cinta dan petualangan dari Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji, dengan berbagai penyamaran dan perkelahian serta peperangan. Cerita Panji dengan menjadi segera populer, sangat digemari masyarakat dan menyebar ke seluruh Nusantara. Pada abad ke-19, cerita Panji menyeberang samudera ke Malaysia dan Asia Tenggara dan menjadi salah satu sastra yang digemari masyarakat di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam. dan Malaysia. Nama Panji menyesuaikan, di Thailand menjadi Inao dan di Malaysia diawali dengan kata Hikayat Cerita Panji menginspirasi seni pertunjukan seperti tari, pentas, wayang(Wayang Beber, Wayang Kelir, Wayang Krucil), dan beragam topeng. Cerita Panji juga dijadikan di candi-candi dalam bentuk ukiran relief. Pengaruh Panji yang berabad-abad itu dilukiskan oleh Sejarawan Adrian Vickers sebagai “Sebuah Sastra dan Budaya [yang unik] di Asia Tenggara”. Pada tahun 2017, UNESCO menerima naskah-naskah Cerita Panji sebagai Warisan Dunia dan mencatatnya di dalam Memory of The Word (MoW) UNESCO.